Oleh : Zulkifli Fajri Ramadan
Mahasiswa Program Sarjana UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam
Salam
Super ! tapi maaf, saya bukan Mario Teguh, bukan juga Mario Bross, apa lagi
Mario Baloteli. Yang terpenting, ayo kita lanjutkan membaca. Riset pada tahun
2013 menyatakan bahwa Amerika sebagai Negara Super Power dan Negara Adi Daya di
jagat raya ini, sebagian penduduknya 11,5 % berwirausaha. Dan Negara tetangga
kita, Singapura, yang penduduk dan tanah airnya lebih kecil dari Negara kita,
mempunyai 7,2 % sebagian penduduknya berwirausaha. Dan Negara tercinta kita,
Indonesia, menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Muhammad
Hatta Rajasa, Indonesia baru hanya memiliki 0,18 % sebagian penduduknya
Berwirausaha.
Dari hasil riset tersebut, kita dapat membayangkan bahwa
Indonesia sebagai Negara yang besar dengan Penduduk yang beragam potensi di
dalamnya, bukan mustahil dapat menandingi Negara-negara tersebut dalam bidang
Wirausaha atau Entrepreneur. Tapi kenapa, kenyataan pada sekarang ini penduduk
Indonesia masih kurang akan spirit dan kesadaran serta penyadaran Berwirausaha,
dengan bukti persentase di atas ?
Tentunya ini harus di pertanyakan, demi kemajuan Bangsa
dan Negara tercinta kita ini di masa mendatang. Banyak perusahaan asing yang
berdiri kokoh menjamur di Indonesia. Ironisnya, kebanyakan warga Indonesia itu
sendiri hanya menjadi pegawai untuk perusahaan asing tersebut. Intinya, warga
kita menjadi buruh di rumah sendiri.
Pendidikan di Sekolah-sekolah di Indonesia pada dewasa ini,
masih sedikit yang menyadarkan pada setiap jiwa siswanya akan pentingnya
berwirausaha. Tentunya, jika dari sekolah-sekolah kita sudah diberikan
pencerahan akan pentingnya berwirausaha, dan memberikan spirit untuk
menggapainya, InsyaAllah akan tertanam dalam setiap jiwa muda akan pentingnya
berwirausaha.
Memang
benar, apa yang di katakan Pengusaha Robert T Kyosaki, penulis buku Rich Dad
Poor Dad yang sangat termasyur itu. Dia mengatakan, di sekolah-sekolah tidak di
ajarkan ilmu cara untuk mencari uang, di sana hanya dipenuhi dengan teori-teori
saja. Ada kasus ketika seorang murid bertanya kepada gurunya, bagaimana cara
untuk menacari uang, guru itu pun tidak menjawab. Hemat saya, di
sekolah-sekolah jangan hanya terpaku pada teori saja, ilmu pengetahuan memang
sangat di perlukan, namun ilmu kewirausahaan juga sangat di perlukan, apa lagi
ilmu yang dapat di praktikan, dan bukan hanya sebatas teori semata.
Juga
benar apa yang di katakan Sandiaga Salahudin Uno, seorang pengusaha muda
Indonesia yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Beliau tidak sependapat
dengan pemikiran Alm. Bob Sadino. Menurut Sandiaga Uno, dia yakin di masa depan
akan muncul Pengusaha-pengusaha yang tak hanya tangguh dan kompeten di bidang
Wirausaha, numun mereka juga pintar dalam ilmu pengetahuan. Intinya pengusaha
yang berintelektual dan cerdas. Tak hanya kompeten dalam berwirausaha saja,
namun juga pintar berdialetika.
Salah satu solusi dari permasalahan tersebut yaitu,
dengan mengajak Penduduk Negara kita, khususnya kaum muda untuk mengetahui
sejarah atau biografi dari salah seorang pengusaha sukses di dalam maupun di
luar Negeri, yang dari perjuangan untuk menggapai impiannya untuk menjadi
seorang pengusaha tangguh dan kompeten. Juga mendukung hadirnya program-program
inkubator Wirausaha Muda, agar lebih banyak anak muda berantusias menjadi
seorang pengusaha, serta membantu mengasah kreatifitas. Juga peran media pun
sangat penting dalam masalah ini. Seperti Televisi, Radio, Koran, juga Media
Sosial yang pada zaman ini sedang ramai-ramainya menjadi media globalisasi, dan
juga media lain, supaya masyarakat semakin melek akan pentingnya berwirausaha.
Dengan mengetahui sejarah dan rekam jejak seseorang dalam
meraih impiannya, kita dapat mengambil pelajaran dan menambah spirit untuk jiwa,
agar lebih dan lebih lagi dalam menggapai impian. Contohnya, seorang pendidik
menceritakan biografi Hendy Setiono, seorang pengusaha muda penuh semangat.
Atau seseorang membaca sendiri atau pun melihat dari media, tentang biografi
Hendy Setiono tersebut.
Hendy
Setiono adalah President Director PT. Baba Rafi Indonesia, beliau seorang
pengusaha muda asal Surabaya, pemilik perusahaan waralaba Kebab Turki Baba
Rafi, yang kini gerainya sudah lebih dari 1000 gerai di Indonesia. Dan dia pun
sedang berekspansi ke luar negeri, seperti Malaysia, Cina, dan Negara-negara
lain.
Dari
sejarah berwirausahanya, Hendy Setiono pada saat duduk di salah satu PTN di Pulau
Jawa, dia pernah berlibur ke Qatar bersama orang tuanya, karena tugas
perusahaan Ayahnya. Pada saat berlibur itulah dia merasakan lezatnya Kebab,
makanan khas Timur Tengah. Yang juga cikal bakal produk yang akan dia hidangkan
ke masyarakat. Singkat cerita, setelah dia pulang ke Indonesia, saat itu dia berumur
19 tahun, dia mencoba berjualan Kebab yang pernah dia rasakan saat di Qatar
dengan modal pinjaman uang dari adiknya. Rasa dan ukuran Kebab itu dia
modifikasi agar sesuai dengan lidah orang Indonesia. Dalam perjalanan
bisnisnya, ada satu peristiwa dimana dia pernah kehujanan saat mendorong
gerobak yang di gunakan untuk berjualan Kebab.
Dan
juga tidak luput dari kegagalan, dia pernah merasakan pahit gagalnya
berwirausaha, pernah juga dia di tipu oleh karyawannya sendiri, uang hasil jualan
Kebabnya di bawa pergi, namun dia tetap optimis. Dia tak merasa malu terhadap
teman-teman kuliahnya, yang hanya berfokus pada kuliah semata, karena Visi Misi
dia sudah kuat dan kokoh. Dia ingin menjadi salah seorang pengusaha muda, dan
juga memperkenalkan makanan Timur Tengah itu kepada masyarakat, khususnya
Indonesia, yaitu Kebab, lahirlah Brand bernama Kebab Turki Baba Rafi.
Dan
pada akhirnya, pada umur yang masih muda, belum mencapai kepala empat, dia merasakan
hasil jerih payahnya yang selama ini dia perjuangkan. Sekarang dia sudah
memiliki 1000 lebih outlet di dalam maupun luar Negeri. Dia berani melangkah.
Pada saat umur 20 tahun, dia memberanikan diri untuk menikah, karena dia
percaya, bahwa dengan menikah, pintu-pintu Rezeki akan di permudah oleh Allah,
juga di permudah untuk menjemputnya.
Nah,
dengan membaca sejarah dan biografi dari salah seorang pengusaha muda tersebut,
Hendi setiono, kita dapat memetik pelajaran, serta makna, bahwa sukses itu tak
harus menunggu tua, sebagai anak muda yang masih di penuhi dengan semangat yang
menggelora. Dan tokoh-tokoh dari biografi tersebut, juga dapat dijadikan Rol
Model dalam berwirausaha. Sebaiknya, pergunakan masa-masa muda untuk Action
menggapai tujuan dan impian, salah satunya menjadi pengusaha atau berwirausaha.
Karena dengan berwirausaha itu akan membantu kemajuan Negara. Nabi Muhammad pun
adalah seorang pengusaha yang ulung, itulah salah satu alasan berwirausaha bagi
sebagian Umat Muslim. Jika umat Muslim berwirausaha, maka mereka telah
menjalankan salah satu Sunnah Rasul.
Dengan
munculnya pengusaha-pengusaha muda di Indonesia, itu akan membantu kemajuan Negara,
karena sedikit demi sedikit mengurangi nilai pengangguran. Dan pada jiwa
seorang pengusaha itu, tertanam jiwa bertahan hidup yang sangat tangguh. Karena
mereka selalu menghadapi dinamika dalam menjalankan usaha yang mereka pegag, bahkan
tak jarang bangkrut. Namun mereka mampu berdiri kembali untuk memperbaiki
usahanya. Dengan jiwa tangguh itulah seorang pengusaha akan dihargai dan di
perhitungkan. Maka dari itu, berwirausahalah, dan menjadi seorang pengusaha
tangguh yang kompeten, agar Negara tercinta kita ini tidak di remehkan. Juga
agar Negara kita ini bisa sebanding atau bahkan menandingi Negara-negara maju.
Ingat, bersiaplah serta sadarilah, Negara kita akan di hadapkan dengan MEA,
Masyarakat Ekonomi Asean, maka dari itu, mari kita melangkah ! satu langkah
untuk seribu langkah !
ConversionConversion EmoticonEmoticon