Dari dulu memang kaum muda selalu menjadi barisan terdepan untuk melakukan perubahan yang signifikan, dengan isi kepala yang masih di penuhi daya kreatifitas yang tinggi. tak sedikit pula kaum muda yang menggunakan waktu mudanya hanya untuk melampiaskan hawa nafsunya saja, tak memberikan sumbangsi bagi masyarakat sekitar.
Di tangan kaum
muda, khususnya Mahasiswa, nasib bangsa juga ada di pundak mereka. Namun kita
bisa lihat zaman sekarang, saat ini hanya sedikit Mahasiswa yang mengoptimalkan dan
benar-benar mengaktualisasikan nilai-nilai
Rohani, sosial, dan isi kepalanya atau daya intelektualitas, yang sebenarnya masih
perawan, segar dengan penuh inovasi-inovasi cemerlang dan mampu bersaing.
Memang, saat ini
benih-benih bangsa di hadapkan dengan situasi global yang kian lama kian deras
arusnya. Tak sedikit mereka mengalami krisis jati diri, yang memang seharusnya
mereka mengetahui siapa mereka sebenarnya, dari manakah Negara mereka, budaya
mana yang harus mereka budayakan, timur kah, barat kah, atau memang mereka
benar-benar hampa akan jati diri yang sebenarnya.
Dari dampak positif Globalisasi, diantaranya kemudahan
dalam aspek informasi, multi culturalism,
dan juga lebih mudahnya menyebarkan nilai-nilai. Namun, tak sedikit juga dampak
negatif yang berpengaruh pada generasi kita sebagai pembangun bangsa dan negara
juga Agama, diantaranya adalah Pop
Culture, ketimpangan ekonomi semakin menjadi, masifnya migrasi penduduk
antar negara, dan pelapukan Organisasi karena kesibukan para kadernya.
Mahasiswa, dengan
kemampuan intelektual dan tanggung jawab yang di milikinya, di
hadapkan dengan situasi Global yang sangat
berdampak bagi bangsa dan negara,
tak hanya dampak positif saja, dampak negatif pun mengalir sangat deras, seperti pemaparan di atas.
Mahasiswa
diharuskan menjaga generasi muda, tunas bangsa. Agar kelak mereka siap menghadapi tantangan zaman, ketika tunas-tunas itu tumbuh menjadi sebuah pohon. Pohon yang diharapkan dapat memberi udara segar, menghijaukan suasana, merindangkan
ketika panas, dan bermanfaat segala aspeknya.
Apa bila kelak
suatu saat tumbuh generasi yang kuat di berbagai
aspek, terutama dalam bidang Rohani,
Sosial, dan Itelektualitas, maka mungkin saja Negara kita akan bisa melangkah
beberapa langkah ke depan, dengan kemajuan yang signifikan.
Kita lihat saat
ini, tak sedikit mahasiswa yang merugikan atau meresahkan masyarakat, bagaikan luka pada ibu
jari dalam sebuah tangan. Mereka meresahkan semuanya, padahal kita tahu,
merekan adalah generasi perubah bangsa, kita tak ingin persoalan seperti itu
semakin membengkak di masyarakat, mahasiswa harus melakukan sepak terjang yang
dapat dirasakn nyata oleh masyarakat.
Maka dari itu,
mari kita bangun kembali barisan muda yang tak hanya pintar beretorika saja,
kita harus bangun jiwa dan mental yang tangguh untuk menghadapi situasi
mendatang, yang tak tahu bagaimana kelak terjadi. Mahasiswa, sebagai generasi muda harus menjadi Pencerah
bagi umat.
Oleh : Zulkifli Fajri Ramadan
Oleh : Zulkifli Fajri Ramadan
2 komentar
Click here for komentarKeren jul. Mahasiswa memang agen perubah yang harus mencerahkan :D dan udah semestinya mahasiswa bisa jeli dalam memandang masalah, tau akar masalah dan mencari solusi yang solutif.
ReplyJadi mahaiswa harus jauh-jauh sama apatis apalagi individualis.
perlu peka dan tau masalah cari solusi yang menyelesaikan akar masalah, bukanbukan solusi tambal sulam. keren jul :D lanjutkan menulisna
yes teh ! :D salah satu dampak globalisasi yaitu individualisme, individualisme juga yg ngebuat bobrok atau lapuk organisasi2, ok siap teh ! kita lawan imprealisme baru yg nyerang lewat globalisasi sama neolib ini
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon